Picture by: photographyzemag
Tatapan penuh tawa yang biasanya membuat hati ini berbunga, kini telah berganti dengan rasa sesak penuh luka. Semua sapaan hangat, kini telah rapuh berkarat. Kini kita telah berjalan berlawanan, jauh sebelum kita bisa berjalan beriringan sampai tujuan. Tujuan? Ah, seakan kita pernah menempuh jalan bersama saja. Mungkin, selama ini aku memang berjalan sendirian. Merasa ditemani, padahal nyatanya selama ini kau hanyalah sepi.
Kau adalah seseorang yang sampai saat ini selalu membuatku mengerti. Bahwa ketika kau mencintai, kau juga telah mengesampingkan urusanmu sendiri.
Jatinangor, 18 Juni 2019
L. Sastra
Komentar
Posting Komentar