Hujan dan Luka



Dibalik petang yang tak tenang
Dibalik dingin yang tak ingin
ku peluk diriku sendiri
Dalam ingatan,
Perlahan semua orang menjelma menjadi orang lain

Aku mencoba merayap menggapai asa
Menjerit untuk menjelaskan duka
Namun kau hanya diam saja
Menyaksikan luka ini semakin menganga

Aku kembali memeluk hujan dalam mimpiku
Bercinta bersama layaknya anak muda
Mengungkap rasa dengan sua
Berjanji bersama hingga akhir usia

Tapi sayang, itu hanya mimpi
Hujan telah pergi bersama rintiknya tadi pagi
Ia hanya menyisakan sedikit jiwanya pada setiap celah rambutmu
Yang jika kau biarkan, akan membuatmu demam kemudian

Kalimantan Timur, Pertengahan Tahun 2019
L. Sastra

Komentar

Postingan Populer