Belenggu Rindu Ibu
Picture by : photographyzemag
Aku selalu merindukanmu teramat kencang
Bak ikat pinggang yang mengekang
Terlalu mencekik
Lalu aku menjerit sakit
Banyak hal yang lebih sulit dari memenjarakan tahanan
Yaitu mengurung rindu sendirian
Adalah senang dan sedih yang kurasa
Ketika aku memandang nisanmu adalah
Ketika rindu ini mampu mengamuk menerobos rambu
Ketika rindu ini lepas tanpa mau menunggu
Bahkan ketika lampu berwarna merah masih menyala memburu
Ia terus melaju
Tanpa tau arah mana yang dituju
Ibu, aku akan menjemputmu
Aku akan segera menjemputmu
Tidak sekarang, tapi segera
Tidak hari ini, tapi suatu saat nanti
Kau pasti tak butuh janji, karena itu pasti
Tenggarong, 1 Mei 2019
L. Sastra
L. Sastra
Komentar
Posting Komentar